Ada satu kegiatan ekonomi baru di desa Bulak baru kecamatan Kedung kabupaten Jepara , karena hasil tambak yang semakin menurun maka Gapoktan ( Gabungan Kelompok Tani ) menemukan usaha lain yang dapat menambah penghasilan. Usaha tersebut adalah usaha peternakan ayam potong yang saat ini masih dibutuhkan , sebagai penyedia daging ayam untuk konsumsi sehari-hari. Munculnya ide peternakan ayam tersebut berawal dari hasil survey kelompok bersama dinas peternakan setempat ke peternakan ayam di daerah pinggiran Jepara Kota. Melihat di tempat tersebut berjalan baik kemudian beberapa anggota memutuskan untuk meniru keberhasilan kelompok disana , karena kondisi tambak di desa Bulak baru tidak berbeda jauh. Justru dari segi kesehatan lingkungan beternak ayam dilokasi tambak tidak akan menganggu lingkungan sekitar dari segi bau , dan juga limbah yang ditimbulkan.

“ Melihat keberhasilan rekan-rekan kami di tempat lain maka kami meniru ide membuat peternakan ayam diatas lahan tambak , selain hasil tambak juga menurun drastic juga ada program PUAP dari Dinas Pertanian yang memberikan dana pinjaman untuk usaha dalam rangka meningkatkan penghasilan petani tambak sehingga kamipun mengambil dana tersebut untuk usaha peternakan ayam potong “, tutur Faizin salah satu anggota Kelompok Tani “ Mekar sari “ desa Bulak baru yang telah memanfaatkan dana PUAP tersebut

Faizin yang telah puluhan tahun menjadi petani tambak menjelaskan, usaha tambak sepuluh tahun yang lalu memang bisa diharapkan sebagai penopang kehidupan sehari-hari , selain minim penyakit system yang diterapkan adalah semi intensip yaitu dengan cara menebar benih udang windu dilahan tambak kemudian setiap 3 – 4 bulan di panen . Sekali panen perolehannya bisa mencapai puluhan juta rupiah sehingga jika dihitung penghasilan petani tambak setiap tahunnya mencapai puluhan juta rupiah. Sehingga pada jaman keemasan udang windu dahulu petani tambak ibaratnya hujan uang setiap waktu , rumah-rumah mereka bagus-bagus, dapat memperlebar lahan tambak dan juga banyak yang pergi haji dari hasil tambak ini. Namun saat ini nasib petani tambak ibaratnya mencapai titik anti klimak karena udang windu yang mereka pelihara tidak ada yang hidup sampi panen , oleh karena itu mereka kembali berusaha dengan system tradisional dengan mengandalkan hasil udang dari pasang surut saja. Yang jika dihitung perolehan sehari-harinya hanya cukup untuk makan saja , sehingga untuk menutup kebutuhan lain mereka memanfaatkan lahan tambak tersebut untuk membuat garam jika musim kemarau tiba.

“ Nah dengan adanya tambahan peternakan ayam potong ini saya rasa cukup membantu kehidupan petani tambak disini, karena dari peternakan ayam potong ini sekali siklus 32 – 36 hari satu kandang dengan 600 ekor ayam siap panen petani dapat keuntungan 1 juta rupiah bersih. Jika satu petani mempunyai 2 kandang saja mereka dapat tambahan penghasilan 2 juta rupiah per bulan . Dengan keberhasilan inilah kami mengajak rekan-rekan yang lain untuk membuka usaha peternakan ayam potong ini “ tutur Faizin yang diiyakan juga oleh Romdhon rekan satu desanya.


Romdhon yang saat itu sedang memanen kandang ayamnya mengatakan, beternak ayam potong di lahan tambak sangat cocok , selain tempatnya luas juga pembuangan limbahnya tidak terlalu sulit bahkan sebagian peternak ada juga yang memadukan usaha ternak ayam ini dengan ternak lele. Sehingga limbah dari usaha ternak ayam ini dapat digunakan untuk memacu perkembangan ikan lele, hasilnyapun baik. Oleh karena itu dia menyarankan pada petani tambak lainnya untuk memanfaatkan lahan tambak yang luas itu untuk beternak ayam potong. Selain mudah penanganannya yaitu mulai dari bibit, pakan dan juga tekhnik pemeliharaan selalu di pantau , juga harga ayam potong saat ini masih menjanjikan , apalagi modal bisa pinjam program PUAP lewat Gapoktan binaan dinas perikanan , peternakan dan juga pertanian. Kalau hanya mengharapkan hasil tambak saja jelas tidak cukup untuk kebutuhan sehari-hari.

Dengan adanya peternakan ayam di lahan tambak desa Bulak Baru ini membawa keberuntungan tersendiri bagi Ahmad Lazim (64) pensiunan PU warga desa Panggung kecamatan Kedung ini , karena sekarang dia mempunyai pekerjaan baru sebagai pedagang ayam potong. Ayam potong hasil peternakan tambak ini ia pasarkan ke pasar-pasar sekitar Kecamatan Kedung dan juga Pecangaan. Dengan sepeda motor setianya setiapa ada petani yang memanen ayamnya dia telah siap dilahan , untuk menjualkan ayam-ayam tersebut. Selain Ahmad Lazim masih banyak pula pedagang ayam lain yang langsung datang ke lahan tambak untuk mengambil ayam potong hidup , yang selanjutnya diolah di rumah agar siap jual kesesokan harinya.

“ Ya lumayan , bisa tambah penghasilan dengan adanya peternakan ayam potong di lahan tambak ini . Dulu sebelum ada peternakan ayam di lahan tambak ini ayam potong dipasok dari luar , namun sekarang pasar-pasar disini semuanya ambil dagangan dari sini . Harganyapun jadi bersaing tidak begitu mahal ini merupakan keuntungan tersendiri bagi konsumen “, ujar Ahmad Lazim sambil memasukkan ayam dalam keranjangnya.